Spinning Kunai - Naruto

Rabu, 10 Desember 2014

Memahami Ingatan


INGATAN

Ingatan adalah kemampuan untuk menyimpan informasi sehingga dapat di gunakan lagi dimasa yang akan datang. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa apa yang dingat merupakan hal yang pernah dialami dan pernah dipersepsi.
Dengan adanya kemampuan mengingat pada manusia, hal ini menunjukan bahwa manusia mampu menerima, menyimpan dan menimbulkan kembali pengalaman-pengalaman yang dialaminya.
A.    Sifat Ingatan
Dalam buku (Psikologi Pendidikan : Abu Ahmadi, Hlm: 70-71), ada   beberapa sifat-sita ingatan yaitu :
1. Ingatan yang cepat dan mudah, yaitu seseorang dapat dengan mudah dalam menerima kesan-kesan, misalnya ada siswa yang dengan cepat dapat mengingat pelajaran sementara ada siswa yang lambat mengingat pelajaran meskipun sudah dilakukan pengulangan.
 2. Ingatan yang luas , artinya seseorang dapat menerima banyak kesan-kesan dan dalam daerah yang luas.
 3. Ingatan yang teguh , artinya kesan yang telah diterimanya itu tetap tidak berubah.
 4. Ingatan mengabdi dan patuh, artinya bahwa ingatan yang pernah dicamkan dapat dengan mudah di reproduksikan secara lancar.




B.     Jenis-Jenis Ingatan

1.      Ingatan Sensoris
Ingatan sensoris yaitu proses penyimpanan memori melalui jalur syaraf-syaraf sensoris yang berlangsung dalam waktu yang amat pendek. Untuk menggambarkan ingatan sensoris, cobalah matikan semua lampu di ruang belajar anda hidupkan satu lampu saja diatas meja belajar. Tutup mata anda sebentar dekatkan jari-jari tangan anda pada lampu di atas meja kemudian buka mata sejenak dan tutup lagi kedua mata anda. Pada saat itu akan terlintas bayangan jari-jari anda selama beberapa detik. Seperti  itulah berlangsungnya memori sensoris.
2.      Ingatan jangka Pendek
Ingatan jangka pendek atau sering disebut dengan short-term memory atau working memory adalah suatu proses penyimpanan memori sementara, artinya informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama informasi tersebut masih dibutuhkan. Ingatan yang masuk dalam memori sensoris diteruskan kepada ingatan jangka pendek. Ingatan jangka pendek berlangsung sedikit lebih lama dari ingatan sensoris, selama anda menaruh perhatian pada sesuatu, anda dapat mengingatnya dalam ingatan jangka pendek.
Misal, pada nomor telepon yang telah anda ulang terus sampai anda bisa menuliskannya, dan nomor tersebut akan tetap tersimpan dalam selama anda aktif memikirkannya. Jika anda berhenti memberikan perhatian pada nomor telepon tersebut, maka akan terhapus dalam waktu 10-20 detik..
3.      Ingatan Jangka Panjang
Ingatan jangka panjang (long term memory) adalah suatu proses memori atau ingatan yang bersifat permanen, artinya informasi yang disimpan sanggup bertahan dalam waktu yang sangat panjang. Kapasitas yang dimiliki ingatan jangka panjang ini tidak terbatas. Ingatan jangka  panjang berisi informasi dalam kondisi psikologis masa lampau, yaitu semua informasi yang telah disimpan, tetapi saat ini tidak sedang dipikirkan.
Dalam upaya memanggil kembali ingatan dari Ingatan jangka panjang dibedakan menjadi dua, yaitu :
a)      Ingatan Jangka Panjang Eksplisit (Ingatan Deklaratif)
Ingatan jangka panjang eksplisit (ingatan deklaratif) adalah ingatan yang kita munculkan kembali ke kesadaran untuk digunakan dengan sengaja, artinya ketika berusaha mengingat sesuatu kita melakukannya dengan sadar. Ada dua bentuk dasar ingatan deklaratif: episodik dan semantik. Ingatan Episodic dihubungkan dengan waktu tertentu dan tempat, dan bisa dianggap kenangan pribadi, seperti pengalaman dari peristiwa tertentu. Ingatan Semantic adalah memori yang berkaitan dengan penyimpanan informasi faktual yang tidak terkait dengan pengalaman tertentu
b)     Ingatan Jangka Panjang Implisit (Ingatan Prosedural)
Ingatan jangka panjang implisit (ingatan prosedural) adalah kebalikan dari ingatan eksplisit, yaitu ingatan yang memungkinkan kita mengerjakan sesuatu tanpa harus berpikir. Contohnya saat kita berjalan atau berbicara, dalam aktivitas ini kita tidak lagi direpotkan bagaimana kita me-recall ingatan jangka panjang kita tentang kata-kata, cara merangkai kata, arti kata, cara melangkah, dan lain sebagainya, hal ini berjalan secara otomatis tanpa harus menghadirkan kesadaran dari kita.
Ingatan prosedural ini tidak hanya dimiliki manusia, melainkan dimiliki oleh semua makhluk yang mempunyai kemampuan belajar, misalnya binatang yang mengingat bagaimana caranya melakukan akrobat di sirkus.
C.    Proses Terjadi Ingatan

·         Fungsi Memasukan (Learning)
Dalam ingatan yang disimpan adalah hal-hal yang pernah dialami oleh seseorang. Adapun cara memperoleh pengalaman dapat terjadi dengan dua cara, yaitu:
1.            Tidak sengaja, yaitu apabila hal-hal yang diterima oleh inderanya dimasukkan dengan tidak sengaja ke dalam ingatannya. Contoh: kita lihat anak-anak yang pada umumnya menyimpan pengalaman tidak disengaja, misalnya bahwa ia akan mendapat apa yang diinginkan jika ia menangis keras-keras sambil berguling-guling.
 2.      Sengaja, yaitu bila individu dengan sengaja memasukkan pengalaman dan pengetahuan ke dalam ingatannya. Contoh : kita sebagai mahasiswa, dimana dengan sengaja kita memasukkan segala hal yang dipelajarinya di perguruan tinggi.

·         Fungsi Menyimpan (Retention)

Fungsi kedua dari ingatan adalah mengenai penyimpanan.
Sesuatu yang telah dipelajari biasanya akan tersimpan dalam bentuk jejak-jejak (memory traces) dan bisa ditimbulkan kembali. Walaupun disimpan namun jika tidak sering digunakan maka memory traces tersebut bisa sulit untuk ditimbulkan kembali bahkan juga hilang, dan ini yang disebut dengan kelupaan.
 Sehubungan dengan masalah retensi dan kelupaan, ada satu hal yang penting yang dapat dicatat, yaitu mengenai interval atau waktu antara memasukkan dan menimbulkan kembali.
Masalah interval dapat dibedakan atas lama interval dan isi interval:
 1.      Lama interval, yaitu berkaitan dengan lamanya waktu pemasukan bahan (act of learning). Lama interval berkaitan dengan kekuatan retensi. Makin lama intervalnya, makin kurang kuat retensinya, atau dengan kata lain kekuatan retensinya menurun.
 2.      Isi interval, yaitu berkaitan dengan aktivitas-aktivitas yang terdapat atau mengisi interval. Aktivitas-aktivitas yang mengisi interval akan merusak atau mengganggu memory traces, sehingga kemungkinan individu akan mengalami kelupaan. Atas dasar lama interval dan isi interval, hal tersebut merupakan sumber atau dasar berpijak dari teori-teori mengenai kelupaan.

·         Fungsi Menimbulkan kembali (Retrival)
Fungsi ketiga ingatan adalah berkaitan dengan menimbulkan kembali hal-hal yang disimpan dalam ingatan. Proses mengingat kembali merupakan suatu proses mencari dan menemukan informasi yang disimpan dalam memori untuk digunakan kembali bila dibutuhkan.
Seseorang dikatakan “Belajar dari pengalaman” kerena ia mampu menggunakan berbagai informasi yang telah diterimanya dimas lampau untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi saatnini juga.
 Menimbulkan kembali ingatan dapat menggunakan cara :
1.      Recall, yaitu proses mengingat kembali informasi yang dipelajari di masa lalu tanpa petunjuk yang dihadapkan pada seseorang. Contohnya mengingat nama seseorang tanpa kehadiran orang yang dimaksud.
2.       Recognize, yaitu proses mengenal kembali informasi yang sudah dipelajari melalui suatu petunjuk yang dihadapkan pada seseorang. Contohnya mengingat nama seseorang saat ia berjumpa dengan orang yang bersangkutan.
3.      Redintegrative, yaitu proses mengingat dengan menghubungkan berbagai informasi menjadi suatu konsep atau cerita yang cukup kompleks. Contoh saat seseorang flashback mendengar Siti Nurbaya (tokoh sinetron), maka akan teringat banyak hal dari tokoh tersebut karena orang tersebut telah menontonnya berkali-kali.

0 komentar:

Posting Komentar

Anda Sopan , Saya Segan !! =D